Kamis, 21 Desember 2017

Menjernihkan Air Dengan Tawas

 sumber : http://majalahkimia.blogspot.co.id

Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia membutuhkan air dengan kualitas baik selain untuk konsumsi (makan dan minum), juga untuk aktivitas lainnya, seperti mandi dan mencuci. Ketersediaan air bersih bagi manusia bergantung pada letak geografis serta kondisi alam dimana manusia berada. Manusia dapat memperoleh air bersih dari berbagai sumber, yakni sungai, danau, air hujan, air tanah, bahkan air laut dengan cara memurnikannya menggunakan metode reverse osmosis. Terkadang kualitas air yang bisa didapatkan dari sumber-sumber tersebut belum memenuhi standar kebutuhan air bersih untuk manusia, yakni tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.


Di beberapa daerah di Indonesia, air yang didapatkan dari sumber sungai maupun air tanah memiliki kualitas yang rendah, yakni berbau dan keruh. Kekeruhan air dapat disebabkan oleh kandungan partikel-partikel pengotor seperti logam besi, partikel tanah, lumpur, serta mikroorganisme. Partikel-partikel tersebut membentuk suspensi yang berukuran koloid sehingga air menjadi keruh dan berwarna. Hal ini merupakan sifat alami air dari sumber-sumber tertentu.

Secara fisika, partikel-partikel tersebut dapat dipisahkan (sehingga air menjadi jernih) dengan cara pengendapan menggunakan gaya gravitasi. Air keruh yang dibiarkan dengan tenang akan jernih dengan sendirinya karena partikel-partikel pengotor akan mengendap di lapisan bawah air. Namun hal ini memerlukan waktu yang sangat lama, bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Salah satu cara untuk mempercepat pengendapan adalah menambahkan zat kimia yang dapat memicu proses pengendapan tersebut.


Pada dasarnya partikel-partikel yang tersuspensi dalam air memiliki muatan listrik tertentu sehingga bersifat stabil dalam air. Penambahan zat kimia berupa koagulan dapat menetralkan muatan listrik partikel-partikel yang tersuspensi tersebut sehingga akan terbentuk sistem partikel yang lebih besar. Hal ini disebut dengan koagulasi. Setelah partikel-partikel yang besar terus bergabung dan mencapai ukuran tertentu, maka akan terjadi pengendapan dan air menjadi jernih. Salah satu bahan koagulan yang sering digunakan adalah tawas.


Tawas merupakan nama pasar dari senyawa garam tawas aluminium sulfat, Al2(SO4)3.18H2O. Dalam air, senyawa tawas akan larut sempurna melepaskan kation aluminium, Al3+ dan anion SO42-. Kation dan anion tersebutlah yang bertugas menetralkan muatan pada permukaan partikel terseuspensi sehingga pengendapan bisa segera terjadi. Dengan menggunakan tawas, pengendapan air keruh yang tadinya berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu bisa dipercepat hingga beberapa menit saja.

                                                                                                 
                                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar